alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Jumat, 01 Januari 2021

BATU TUNGGUL




Kenangan masa kecil yang tak terlupakan oleh anak-anakku ketika masih tinggal di Kebumen sepuluh tahun yang lalu adalah mencari "Batu Tunggul". Maka ketika mudik liburan semester gasal ke rumah simbah, mereka kembali mencari batu tunggul.


Batu tunggul adalah batu berbentuk berlian segi enam berukuran kecil dari 2 mm sampai 1 cm, tergantung besar kecilnya batu induk. Batu berbentuk berlian ini tidak sekeras, sekinclong dan semengkilap berlian. Warnanya putih kusam. Tapi bentuknya yang mirip berlian menjadi sumber mainan bagi anak-anak.


Batu induk tempat bersemayam batu tunggul ini adalah batu sungai-sungai yang bermuara dari pegununungan Karangsambung yang dikenal dengan situs batuan purbanya berada 20 km ke arah utara kota Kebumen. Batu induk ini mempunyai ciri khas totol-totol putih. Batu ini bisa berukuran sekepalan tangan atau lebih kecil. Bagi orang Kebumen dan sekitarnya, batuan ini digunakan sebagai bahan bangunan. Bagi anak-anak, sisa ayakan /sortiran batu yang terlalu besar dan mempunyai ciri seperti tersebut di atas menjadi sumber untuk diambil batu tunggulnya.


"Hore, aku dapat banyak batu tunggul," teriak anakku.


Cara mendapatkan batu tunggul ini adalah dengan cara memecahkan batu induknya dengan batu lain yang lebih besar. Di tengah-tengahnya, pasti terdapat batu tunggul. Batu tunggul ini lebih keras dari batu induknya. Jadi ketika batu induknya pecah, batu tunggul tidak ikut pecah dan seakan-akan terpisah dari dari batu induknya. Tak perlu diasah, batu tunggul ini sudah berbentuk berlian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar