alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Kamis, 19 September 2019

PERANG-PERANGAN

Seusai sholat isya berjamaah di mushola, terdengar riuh anak-anak bermain di halaman mushola. Rupanya, mereka bermain perang-perangan. Senjata yang mereka gunakan adalah sarung.  Menirukan superhero yang sedang tenar macam  Kapten Amerika, Iron man, Ant man, Hulk, Thor, dan  Black Phanter. Mereka menyabet-nyabetkan sarungnya ke temannya. Tak kalah sengitnya, temannya membalas. Yang merasa terdesak, melarikan diri. Musuhnya mengejar. Rata-rata mereka umur 9-11 tahun atau kelas 3-5 SD.

Selain bertarung dengan sesama lelaki, mereka juga memancing anak perempuan untuk ikut bertarung dengan cara menyabetkan sarungnya ke anak perempuan. Anak perempuan yang terpancing akan membalas dengan menyabetkan mukenanya.

Ternyata, tidak hanya anak perempuan yang dipancing untuk terlibat dalam pertarungan itu, anak yang lebih kecil pun dipancing-pancing untuk terlibat. Kan dan Ken menjadi sasaran sabetan sarung Faqih. Padahal mereka tidak mempunyai sarana untuk membalasnya. Mereka tidak mempunyai sarung karena mereka sholat memakai celana panjang.

Namun demikian, pancingan Faqih membuahkan hasil. Kan dan Ken tergopoh-gopoh melepas celana panjangnya.

“Eits…jangan lepas celana di sini. Nanti kelihatan,” teriakku

Kan dan Ken tetap saja meneruskan niatnya untuk melepaskan celananya karena serangan bertubi-tubi menghajarnya.

Oh, ternyata dugaanku salah. Kan dan Ken berani melepaskan celana panjangnya karena mereka memakai celana pendek di dalamnya. Setelah berhasil melepas celana panjangnya dan hanya memakai celana pendek, Kan dan Ken nampak begitu semangat terlibat dalam peperangan dengan teman-temannya yang sebenarnya lebih besar. Mereka meladeni serangan itu dengan memutar-mutar celananya di udara sebelum mendaratkan pukulan ke musuhnya.

“Ciaaat….ciaaat.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar