alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Jumat, 08 Desember 2017

IKAN MAS KOKI-KU

Suatu pagi, kulihat salah satu ikanku mengambang di permukaan kolam. Buru-buru kudekatkan ke pinggir.

“Astaghfirulloh.. siapa yang melakukan ini?” teriakku

Ikan mas koki jenis Oranda dengan warna merah putih dengan mahkota yang indah di kepalanya serta ekor dan sirip yang panjang menjuntai kini kondisinya sangat mengenaskan. Ekor dan siripnya habis. Sisik-sisiknya koyak. Mahkota di kepalanya hilang separoh. Matanya berlubang dan bola matanya hilang satu. Tapi mulutnya masih bergerak-gerak mengambil nafas. Ikan ini masih hidup.

“Tega sekali yang melakukan ini. Sudah 2 tahun hidup bersama. Semuanya damai. Saling menyayangi. Saling mengasihi. Tidak pernah terjadi seperti ini. Kenapa sekarang jadi seperti ini?,” teriakanku belum juga mereda.

Semuanya diam. Kini tak ada ikan yang mendekat. Patin, koi, komet, chetul memilih bersembunyi di bawah bebatuan.

“Hei, kemana kalian semua?” teriakku lagi

Makanan yang kutebar tak ada yang memakannya. Suasananya masih mencekam.

Ikan mas koki ini masih berada di telapak tanganku di bawah permukaan air. Luka-luka ini bukan luka karena senjata tajam. Lukanya jelas tercabik-cabik bekas gigitan ikan. Tidak ada luka lebam terkena benda tumpul, benturan atau menabrak dinding kolam. Tak mungkin pula menabrak tiang listrik karena tak ada benjolan sebesar bakpao di jidatnya.

Matanya berlubang dan bola matanya hilang. Ini menandakan serangan yang kejam, ciri khas mulut ikan yang makan dengan cara menyedot  mangsanya. Bukan sekedar luka seperti terkena siraman air keras yang bisa langsung dilarikan ke rumah sakit di Singapura.

Ekor dan siripnya habis tapi masih menyisakan luka yang tidak teratur. Hilangnya ekor dan sirip ini jelas bukan dengan cara disayat menggunakan senjata tajam. Tak mungkin ada seseorang yang sengaja memotong siripnya karena sirip ikan mas koki tidak mengandung minyak semahal minyak sirip ikan hiu.

Secara psikologi, ikan mas koki Oranda ini adalah ikan yang paling kalem dan paling cantik di kolam ini. Jadi, tak heran banyak laki-laki yang jatuh cinta kepadanya dan banyak perempuan yang iri dibuatnya. Apakah ini kasus cinta segitiga? Entahlah. Yang jelas dia bukan cady golf yang menjadi umpan. Dia adalah korban, bukan penyebab terjadinya korban.


Dengan data-data tersebut di atas, pelaku penganiayaan pasti masih berada di dalam kolam ini. Namun, kasus ini sulit untuk diungkap karena tak ada saksi yang bisa dimintai keterangan, tak ada barang bukti dan tak ada CCTV. Sedangkan yang ada saksi, ada barang bukti dan ada CCTV saja sampai sekarang belum terungkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar