Malam ini aku mendapat pesan lewat group di whatsapp : “Dalam
rangka kunjungan gubernur ke sma 1 besok rabu, mohon bp/ibu untuk berseragam
batik merah. Trim atas perhatiannya”.
Karena seragam batik merahku belum kuseterika, maka malam
ini aku harus menyeterikanya. Seragam ini tidak selalu kukenakan dalam satu
minggunya karena seragam ini termasuk batik bebas yang boleh dikenakan pada
hari Rabu dan Jum’at. Makanya, seragam ini sering kuabaikan. Kadang belum
diseterika dan kadang belum dicuci. Namun khusus dalam rangka Roadshow Gubernur
Jawa Tengah ke Kabupaten Batang, Tegal dan Pekalongan pada tanggal 30 Agustus
sampai 1 September 2017, kami dimohon untuk mengenakan seragam batik merah ini.
Kenapa harus batik merah?
Kita sangat mafhum dengan kondisi negeri ini dan kita harus
tahu dan paham dengan latar belakang (terutama politik) para pejabat negeri
ini. Sebagai pegawai negeri sipil yang berada di bawah pemerintahan, kami terbiasa
mengkondisikan diri dengan keadaan yang ada. Maka tak heran, kami dihimbau
untuk mengenakan seragam batik merah pada saat Bapak H. Ganjar Pranowo
berkunjung ke Batang. Padahal dalam jadwal kunjungan, tidak ada rencana
mengunjungi sekolah kami. Tetap saja, kami harus mengkondisikan dengan situasi.
Siapa tahu, tiba-tiba ada rencana mendadak untuk mengunjungi sekolah kami
walaupun tidak ada dalam rencana kunjungan.
Soal seragam merah ini, alhamdulillah kami sudah lama
mempunyainya. Bahkan tidak hanya merah, kami juga punya seragam kuning, hijau, biru
dan putih. Jadi sewaktu-waktu ada kunjungan pejabat dengan latar belakang
apapun kami siap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar