alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Jumat, 26 Januari 2018

DILAN


Dua jam terakhir seharusnya aku mengajar di kelas XI MIPA 3 tapi karena aku ditugas untuk berbelanja kebutuhan untuk kesiswaan dan kurikulum ke Pekalongan maka aku harus meninggalkan para siswaku.

“Maaf anak-anak, Bapak hari ini tidak bisa mengajar karena ada tugas ke Pekalongan,” kataku di depan kelas.

“Mau nonton Dilan ya Pak?” tanya Gita tanpa basa-basi.

Dilan 1990 adalah sebuah film yang diadopsi dari novel dengan judul “Dilan: Dia adalah Dilanku 1990” karya Pidi Baiq. Film ini berkisah tentang cinta yang unik antara Dilan, seorang panglima geng motor dan Milea, seorang cewek imut pindahan dari SMA Jakarta. Film dengan setting Bandung tahun 1990 ini menayangkan dialog dan rayuan gombal Dilan yang tak tertebak seperti di dalam novelnya. Contoh rayuan gombal aneh yang kini menjadi viral adalah: “Jangan rindu.... Rindu itu berat. Biar aku saja”. Film yang dijadwalkan mulai tayang pada tanggal 25 Januari 2018 di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia ini sangat ditunggu-tunggu setelah novelnya laris manis bak kacang goreng. Maka aku mafhum jika para siswa mengaitkan aku pergi ke Pekalongan untuk menonton film ini. Kenapa nonton film harus ke Pekalongan? Ya karena bioskop satu-satunya yang terdekat dengan kota Batang berada di Pekalongan, yaitu Bioskop Borobudur Cineplex yang berada di Mall Borobudur lantai 2. Film terbaru di wilayah Batang dan Pekalongan hanya bisa ditonton di bioskop ini sebelum tayang di televisi atau mampir di pusat rentalan CD dalam bentuk CD bajakan.

“Bapak nggak nonton film, Bapak ada tugas penting. Oh iya, Bapak berpesan kepada kalian, kalian jangan nonton Dilan!” kataku

“Kenapa Pak?” tanya Gita lagi dengan wajah penasaran

“Nonton Dilan itu berat. Biar Bapak saja,”


Ea...ea...ea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar