Seiring pergantian tahun pelajaran, berganti pula pejabat yang harus memegang tanggung jawab di sekolah sesuai dengan batas periodenya. Pada tahun pelajaran 2017 / 2018, Pembina OSIS lama yaitu Pak Agus Ma harus naik menjadi Wakil Kepala bidang Kesiswaan menggantikan Bu Arie. Sedangkan posisi pembina OSIS diserahkan kepadaku. Awalnya aku tak bersedia untuk menduduki jabatan tersebut karena mengurusi OSIS bukan bidangku. Aku sudah menolak dengan berbagai alasan. Tapi apa daya, hasil kongkalingkong antara Waka Kesiswaan bersama mantan Waka Kesiswaan sepakat menjatuhkan pilihannya kepadaku. Alasannya sederhana dan tidak dilihat dari kemapuan, tapi karena Waka Kesiswaannya merasa nyaman di dekatku (cieee.... ).
Aku tak bisa mengelak apalagi melarikan diri. Terpaksa (sungguh terpaksa) tugas ini harus aku jalani. Padahal pengalamanku nol. Aku belum pernah berorganisasi. Jadi ketua kelas saja aku belum pernah apalagi pengurus OSIS. Yang kutahu tentang OSIS adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah yang tertulis di saku baju sekolah yang dipakai setiap hari Senin dan Selasa dan baju itu dinamakan baju OSIS. Selain itu, yang aku tahu tentang Ketua OSIS adalah dia menjadi siswa paling terkenal seantero sekolah dan banyak dilirik cewek-cewek.
Lalu, bagaimana cara membina OSIS kalau pembinanya tidak tahu tentang OSIS? Padahal ada pepatah yang mengatakan bahwa sesuatu yang diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah kebinasaannya.
Nah lo...
Jangan-jangan aku bukan menjadi Pembina OSIS tapi menjadi Pembinasa OSIS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar