Pada pidato pembukaan kegiatan “Sosialisasi dan
Penandatanganan MoU Pemberian Bantuan Pemerintah Kurikulum 2013 bagi Guru
Sasaran Jenjang SMA dan SMK” pada hari Jum’at tanggal 21 April 2017 di LPMP
Semarang, Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak
Prof Dr. Muhadjir Effendy, MAP menyampaikan beberapa hal :
- Banyak Kecurangan
- Nilai UN sangat rendah
- Yang membuat soal Ujian Nasional 1/3 guru dan 2/3 dosen. Jadi nggak nyambung
- Ujian Nasional seperti mau perang: takut, tegang, dll.
Yang mengajar adalah guru maka evaluasi harus dilakukan oleh guru. MGMP dan KKG harus ditingkatkan, agar guru berdaulat. Alokasi anggaran untuk KKG dan MGMP ditingkatkan.
Siswa
Pilihan murid harus diluruskan. Siswa SMA melanjutkan kuliah,
siswa SMK Kerja. Jangan terbalik.Siswa
Penjurusan dan pilihan jurusan di perguruan tinggi : anak IPA
ya milih jurusan di perguruan tinggi ya IPA. IPS ya milih jurusan di perguruan
tinggi ya IPS. Jangan IPC.
Karakter siswa harus ditekankan. Kejujuran. Contoh, laporan keberhasilan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang ternyata hanya 70 % jangan dilaporkan 94 %.
Semboyan Tut Wuri Handayani
Semboyan pendidikan harus dilengkapi, tidak hanya Tut wuri
handayani . Slogan yang dibuat oleh Ki Hajar Dewantara ada 3 :Semboyan Tut Wuri Handayani
- tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan),
- ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide),
- ing ngarsa sung tuladha (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).
Hari Kartini
Tunjangan Profesi
Efek tunjangan profesi :
- Kredit mobil. (pesan: jangan hanya untuk beli mobil,tapi juga untuk refresing. Jalan-jalan ke Bali, Raja Ampat)
- Perceraian guru meningkat. Yang banyak menuntut cerai adalah ibu guru. Padahal perceraian juga menggunakan anggaran pendidikan.
Karya Ilmiah Guru
“Guru kok membuat karya ilmiah, pakai tinjuan teoritik segala. Buat apa? Guru cukup membuat cerita pengalaman mengajar di kelas saja.”
Permendikbud tentang 5 hari sekolah telah ditandatangani. Waktunya panjang jadi ada pendidikan karakter. Diniyah dimasukkan ke dalam program sekolah. Alasan lainnya adalah: hari Sabtu orang tua libur kok anaknya sekolah (red. maaf Pak Menteri,
itu kan yang PNS. Lha yang petani, pedagang, nelayan?)
Mata pelajaran dikurangi. Mata pelajaran sekarang terlalu banyak
"Jadi jangan harap permintaan guru TIK supaya pelajaran komputer masuk menjadi pelajaran lagi akan dikabulkan. Wong pelajaran sekarang saja mau saya kurangi"
"Jadi jangan harap permintaan guru TIK supaya pelajaran komputer masuk menjadi pelajaran lagi akan dikabulkan. Wong pelajaran sekarang saja mau saya kurangi"
Itulah beberapa hal yang disampaikan oleh Bapak Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Prof Dr. Muhadjir Effendy,
MAP
Catatan Red. Seperti Bapak katakan bahwa kebijakan memang
mempunyai 2 dampak yaitu intended impact (dampak yang diharapkan)
dan unintended impact (dampak yang tidak diharapkan). Jadi, mohon semua
kebijakan dikaji secara mendalam sehingga pendidikan di Indonesia tidak lagi berubah
setiap ganti menteri. Pendidikan Indonesia jangan dibuat coba-coba lagi Pak
Menteri. Generasi Muda bukan kelinci percobaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar