Kegiatan “Sosialisasi dan Penandatanganan MoU Pemberian
Bantuan Pemerintah Kurikulum 2013 bagi Guru Sasaran Jenjang SMA dan SMK” dari hari
Jum’at tanggal 21 sampai hari Sabtu tanggal 22 April 2017 di LPMP Semarang yang
sedianya dibuka pada pukul 09.45 terpaksa ditunda. Hal ini dikarenakan
kebetulan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yaitu Prof. Dr.
Muhadjir Effendy, MAP. yang sedang melakukan kunjungan kerja ke sekolah-sekolah
di Kabupaten Semarang akan mampir ke LPMP pada pukul 13.00 setelah sholat Jum’at
dan diharapkan bisa membuka kegiatan ini.
“Wuih keren nih... kegiatan ini akan dibuka oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,” kataku dalam hati sambil berharap
nanti bisa bersalaman dan berfoto bersama Bapak Menteri dan dengan bangga bisa
dipajang di Media Sosial.
Lalu, kegiatan awal apa? Ternyata langsung pemaparan materi
tentang sosialasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA yang diisi oleh Ibu Ratna
Arifah, S.Pd., M.Si selaku ketua kegiatan ini. Pemaparan ini berlangsung sampai
pukul 11.45. Untuk selanjutnya para peserta kegiatan yang terdiri dari kepala
sekolah, bendahara dan operator dipersilahkan berisap-siap menunaikan sholat
Jum’at dan setelah makan siang, sebelum pukul 13.00 nanti diharapkan sudah berada di Aula Utama LPMP untuk mengikuti acara pembukaan. Sekali lagi, yang
akan dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Setelah sholat Jum’at, aku bersama teman sekamarku, Mas Eko selaku operator segera menuju ruang makan dengan kondisi pakaian yang sudah rapi untuk mengikuti acara pembukaan. Sekali lagi, yang akan dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Di aula utama, aku mencari posisi yang strategis yaitu di
kursi paling pinggir, tepat di tepi jalan dari pintu masuk belakang menuju arah
panggung aula. Kutempatkan diriku senyaman mungkin. Sekali dua kali kurapikan
bajuku kembali. Kucium aroma parfum yang baru kusemprotkan tadi di kamar. Hmmm..wanginya
masih jelas walaupun sedikit bercampur dengan bau keringat. Tapi tak apalah. Kupegang
dan kuhitung kembali kancing bajuku, siapa tahu ada yang lepas atau dendek
(kancingnya salah masuk). Kusiapkan gadgetku untuk mengambil gambar. Kusambungkan wifi, siapa tahu bisa live
streaming.
Dengan penuh perhitungan, kurencanakan langkah apa yang akan kulakukan ketika Bapak Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nanti lewat di sebelahku. Langkah petama,
tentu saja berdiri dengan sigap dan santun. Langkah kedua, senyumku harus
mengembang. Langkah ketiga, aku akan geser kanan satu langkah keluar dari tempat dudukku, lalu
hadap kanan dan mengacungkan tangan untuk bersalaman. Terus yang mengambil foto
siapa? Jangan khawatir, gadgetku sudah kutempatkan di atas meja, kuganjal
dengan tas dan kuarahkan tepat ke arah aku dan Pak Menteri bersalaman. Tentu
saja, dengan mode video on dan live streaming.
Waktu memasuki pukul 13.15. Belum ada tanda-tanda Pak Menteri
datang. Aula telah penuh dengan para peserta. MC di depan berkali-kali menghimbau
para peserta untuk menempati kursi depan yang masih kosong.
Pukul 13.30. MC mengumumkan bahwa Pak Menteri telah berada
di LPMP.
Pukul 13.45, belum ada tanda-tanda Pak Menteri hadir.
Pukul 14.15 nampak petugas mondar-mandir, juru foto maju ke
depan. Ini dia saat yang kutunggu-tunggu. Pak Menteri datang. Hatiku deg-degan.
Kutata dan kupersiapkan lagi langkah-langkah yang akan kulakukan.
“Kita sambut Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, Prof Dr. Muhadjir Effendy,” teriak MC di depan.
Kutengok ke belakang, dari jalan di sampingku sampai pintu
masuk. Sepi. Bahkan petugas pun tak ada yang berjaga di pintu belakang. Mana
Pak Menteri?
“Selamat datang Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, Bapak Prof Dr. Muhadjir Effendy, MAP.”
Lho..lho... Pak Menteri sudah di depan. Dari mana datangnya?
Ealaahh.. ternyata lewat pintu samping.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar