Mulai tanggal 3 sampai 13 April 2015 aku harus mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Perancis SMA Tingkat Lanjut di PP-PAUDNI REGONAL II Semarang. Padahal aku belum pernah mengikuti Diklatsar (Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Dasar). Pesertanya 20 orang dari Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pembukaan yang sedianya dilaksanakan pukul 14.00 WIB molor sampai pukul 16.00 WIB. (Tak apalah, aku jadi bisa tidur terlebih dahulu setelah perjalanan Batang-Semarang).
Pembukaan dibuka oleh Kepala PPPPTK Jakarta. Dalam pidato sambutannya, beliau mengatakan bahwa peserta Diklat tingkat lanjut ini dianggap sudah lulus Diklat tingkat dasar karena nilai yang diperoleh dalam Uji Kompetensi Guru (UKG) adalah baik dan telah memenuhi syarat untuk mengikuti Diklat Tingkat Lanjut.
Pada hari kedua ini, tanggal 4 April 2015 kami sudah diberikan materi Diagnostik Kesulitan Belajar dan Identifikasi Bekal Ajar Siswa oleh Ibu Siti Nurhayati, Sp.I., M.Pd., salah satu Widyaiswara Bahasa Perancis dari PPPPTK Jakarta. Dengan gayanya yang rileks, ramah dan penuh senyum, perempuan asli Pakem (bukan pernah tinggal di Pakem lho..), Jogjakarta ini membimbing peserta Diklat dengan menarik. Tak ada satu pun peserta yang mengantuk di kelas. Media pembelajarannya juga bervariasi: film, kartu, kertas tempel dengan metode pembelajaran pair and share dan falling leaf. Materi utama yaitu prior knowledge membuat kami harus mengetahui pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman siswa sebelum menerima materi pembelajaran yang baru. Kenapa harus ada prior knowledge? karena setiap siswa adalah unik. Masing-masing siswa mempunyai latar belakang dan kecerdasan yang berbeda-beda.
Tanpa rasa lelah hari ini beliau membimbing kami sampai sore dan tetap menarik sampai matahari semakin senja. Ketika kami tanyakan biar bisa mengajar dengan menarik dan tak membosankan, beliau menjawab:
"Guru itu mengajar dari hati"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar